Minggu, 07 Februari 2016

Analisis unsur intrinsik cerpen “Maling” karya Lidya Kartika Dewi



Analisis unsur intrinsik cerpen Maling karya Lidya Kartika Dewi

Tema
Menurut pendapat Saad (1967:185), tema adalah persoalan pokok yang menjadi pikiran pengarang, di dalamnya terbayang pandangan hidup dan cita-cita pengarang.
Tema yang terdapat dalam cerpen ini adalah tentang adab bertetangga. ssi

Setting
 Menurut pendapat Aminuddin (1987:67), yang dimaksud dengan setting/latar adalah latar peristiwa dalam karya fiksi baik berupa tempat, waktu maupun peristiwa, serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologis. 
- Tempat :
=) di pintu pagar depan rumah pak Cokro. Bukti : ... Motor bebek yang biasa dipakai Hendi, anak Pak Cokro yang kedua, hilang. Mengetahui hal itu, dengan membuka pintu pagar depan rumahnya lebar-lebar, Pak Cokro yang baru pulang kerja langsung berteriak-teriak. ...
Bukti : Terpaksa Pak Cokro membuka kembali pintu pagar rumahnya.
Bukti : sepeninggal Bu Marni, Pak Cokro menutup pintu pagar rumahnya sambil bergumam....
=) teras depan rumah Bu Marni. Bukti : Bu Marni yang kala itu sedang menyapu teras depan rumahnya, merasa tersinggung oleh kata-kata pak cokro yang seperti sengaja dibidikkan padanya.
Bukti : Bu Marni melangkah ke teras. Bu Cokro membuntuti. Di kursi teras keduanya duduk berdampingan.
=) di rumah pak Cokro. Bukti : Segera Bu Marni meletakkan sapunya. Tetapi, ketika ia bergegas melangkah menghampiri rumah Pak Cokro, dengan tergesa dan menghentak Pak Cokro menutup pintu pagar depan rumahnya.
=) halaman rumah Pak Cokro. Bukti : ... Lalu, tanpa permisi ia pergi meninggalkan halaman rumah Pak Cokro, walau di dalam hatinya masih tersimpan rasa kesal.

- Waktu :
=) Dulu. Bukti : Dulu, sebelum rumahnya direnovasi, Pak Cokro dan istrinya sangat rumah dan menjaga hubungan baik dengan para tetangganya, ...
=) Akhir akhir ini. Bukti : Akhir-akhir ini, sore hari, sering kali pintu pagar depan rumah Pak Cokro dibuka lebar-lebar. ...
=) Sore hari. Bukti : Akan tetapi, sore itu, kuping Bu Marni memanas. ...
Bukti : Akhir-akhir ini, sore hari, sering kali pintu pagar depan rumah Pak Cokro dibuka lebar-lebar. ...
=) Beberapa hari yang lalu. Bukti : ... Beberapa hari yang lalu, sang ibu memang telah mengatakan pada sang anak bahwa ia akan melampiaskan dendamnya kepada Pak Cokro.
=) Pagi hari. Bukti : Hari masih pagi. Masih sangat pagi. Matahari masih malu-malu bersinar dari ufuk timur.

- Suasana :
=) menyenangkan dan mengharukan. Bukti : Saat pengarang menceritakan tentang kehidupan Pak Cokro sebelum merenovasi rumahnya dan menjadi sombong. Dulu hubungan keluarga Pak Cokro dan istrinya serta tetangga sekitar terutama dengan Bu Marni layaknya keluarga sendiri karena keramahan dan kehangatan keluarga Pak Cokro. Mereka saling melakukan hubungan timbal balik yang baik.
=) menegangkan. Bukti : Saat Pak Cokro mengetahui bahwa motor bebek Hendi, anak keduanya, yang hilang karena keteledoran Hendi menaruh motornya di luar pintu pagar rumah. Dan karena mungkin gara-gara lelah sesudah pulang kerja, Pak Cokro langsung uring-uringan dan secara tidak langsung saat menasehati atau lebih tepatnya memarahi Hendi, Pak Cokro seperti menuduh Bu Marni. Bu marni yang saat itu sedang menyapu teras depan rumahnya langsung tersinggung.
=) mencurigakan. Bukti : Saat Bu Marni mengawasi bahwa akhir-akhir ini pagar rumah pak Cokro sering terbuka lebardan secara tidak sengaja Bu Marni melihat pak Cokro yang tengah duduk termenung dan sedang melamun. Dan awalnya Bu Marni mengira karena Pak Cokro kelelahan setelah bekerja, namun belakangan Bu Marni mulai curiga ketika mulai ramai diberitakan di beberapa stasiun tv bahwa departemen tempat Pak Cokro bekerja telah terbongkar sebuah megakorupsi. Dan para tetangga mulai berbisik. Tentang dugaan keterlibatan Pak Cokro.
=) menyengitkan. Bukti : Saat Bu Marni balas dendam terhadap Pak Cokro karena kesal dituduh sebagai maling. Dia dan anaknya serempak melakukan balas dendam dengan cara melakukan percakapan di depan rumah Pak Cokro yang kebetulan sedang terbuka. Percakapan tersebut isinya menyindir Pak Cokro karena telah melakukan korupsi dan menyebut balik bahwa korupsi itu sama dengan maling.

Penokohan
Menurut Panuti Sudjiman(1988:16), Tokoh merupakan individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang atau benda yang diinsankan.
=) Bu Marni : santun, polos, wawasannya kurang, miskin, mudah curiga, suka balas dendam.
=) anak Bu Marni : suka balas dendam.
=) Pak Cokro : jahat, sombong, tidak tahu malu.
=)Bu Cokro : kadang baik, kadang jahat dan sombong, tidak punya malu.
=) Hendi (anak kedua Pak Cokro) : teledor.


Alur
Menurut Sumardjo dan Saini (1997: 48), plot itu ibarat gunung es, sebagian besar darinya tak pernah tampak. Apa yang disebut plot dalam cerita memang sulit dicari. Ia tersembunyi di balik jalannya suatu cerita 
Alur yang terdapat dalam cerpen ini adalah alur campuran. Karena sekilas cerpen tersebut saat bercerita tentang kejadian saat ini, pengarang menoleh kejadian masa lalu dan menceritakannya kemudian menceritakan kejadian sekarang lagi. Jadi seakan-akan hanya flashback sesaat.


Amanat
Menurut Akhmad Saliman (1996 : 67) amanat adalah segala sesuatu yang ingin disampaikan pengarang, yang ingin ditanakannya secara tidak langsung ke dalam benak para penonton dramanya.
=) Dalam kehidupan bertetangga, kita harus saling tolong menolong, bahu-mambehu. Karena tetannga adalah keluarga kedua kita setelah keluarga di rumah. Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan bantuan orang lain disaat suka maupun duka.
=) Janganlah suka menuduh orang tanpa bukti yang benar. Karena jika seumpama orang yang kita tuduh tidak terima dan ternyata kita tidak punya bukti yang benar, kita bisa saja dilaporkan ke pengadilan dan dimasukkkan ke penjara karena orang tersebut melaporkan tentang pencemaran nama baik. ssi
=) Perkuatlah iman kita, agar kita tidak terjerumus oleh tindakan yang menimbulkan dosa besar, seperti korupsi. Dan jika iman kita kuat kita juga tidak akan sampai balas dendam. Karena balas dendam dengan apapun caranya adalah bentuk perbuatan yang meninbulkan dosa dan merusak iman kita.

About the Author

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

4 komentar:

  1. Mengapa sudut pandang tidak dijelaskan?๐Ÿ˜

    BalasHapus
  2. mana sudut pandang nya๐Ÿ˜Š

    BalasHapus
  3. sudut pandang orang kelima bro

    BalasHapus
  4. guys itu sudut pandang orang ketiga, karna disitu yg disebut nama tokohnya

    BalasHapus

 

© 2015 - Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile