Senin, 19 September 2016

Engkaulah Kata Itu
Oleh Rendra E S

Tahukah engkau?
Engkau adalah kata terindah diantara milyaran kata yang ada
Kata yang mampu merubah seglanya
Kata yang mampu masuk dalam semua bahasan
Kata paling sempurna untuk dimasukan dalam sebuah kalimat
Kalimat panjang yang tersusun,
Tercipta dari sebuah perjalanan yang mengantongi perasaan
Perasaan yang selalu tumbuh setiap waktunya
Engkau kata yang membuat kalimat itu menjadi indah
Engkaulah yang membuat kalimat bisa tersusun rapi menjadi sebuah paragraf
Yang akhirnya menjadi sebuah cerita yang apik

Iya, , , engkau kata inti dalam cerita ini
Cerita yang semoga terus tersusun
Engkau adalah kata paling sempurna diantara kata-kata lainnya
Yang aku pilih untuk menjadi nyawa cerita
Tak ada kata lain yang mampu mengartikanmu
Dan tak ada kata lain yang mampu menyamaimu
Engkau adalah kata yang spesial
Yang aku temukan

Semoga engkau bukan hanya kata yang menhiasi ceritaku saat ini
Tapi menjadi kata yang selalu ada dalam cerita hidupku
Menjadi kata yang yang tak bisa terpisahkan dari ceritaku,
Cerita saat ini,
Cerita esok hari,
Dan cerita-cerita kedepanya
Sampai akhirnya cerita berakhir dengan nafas yang mengakhir

Kebumen, 30 Agustus 2016


Engkaulah Kata Itu Karya Rendra E S

Engkaulah Kata Itu Oleh Rendra E S Tahukah engkau? Engkau adalah kata terindah diantara milyaran kata yang ada Kata yang mampu me...

Senin, 18 April 2016



SALAH SIAPA?

Aku bocah kosong
air hina, itu cikalku

aku terbit...
terhimpit bumi dan  langit
mengihirup api
memakan bangkai

Aku benih,akan berbuah manis
Dengan pupuk alami tanpa kimiawi
Kimia selalu menusuk masuk tubuh mungilku
Dan . . .
Aku akan membusuk sebelum berbuah manis
Aku akan mengering sebelum daunku bermanfaat

ini nasibku?
Atau...
Buah dari keserahkahan iblis yang serakah
Ada sang pelukis bumi bumi
Dia yang maha tahu
Aku hanya benih yang tak ada saat untuk menjadi bermanfaat

R.E SUBARKAH 
Banyumas, 26 Mei 2015

SALAH SIAPA?

SALAH SIAPA? Aku bocah kosong air hina, itu cikalku aku terbit... terhimpit bumi dan   langit mengihirup api memakan ba...

Selasa, 15 Maret 2016



SASTRA DALAM BUDAYA
1.      Pengertian Sastra
Kesusasteraan pada kenyataannya merupakan wujud dalam masyarakat melalui bentuk tulisan dan juga wujud dalam bentuk lisan. Dalam kehidupan sehari-harian, kedua bentuk kesusasteraan tidak terpisah dari pada kita. Misalnya, kita akan mendengar musik yang mengandungi lirik lagu yang merupakan hasil sastra. Dan kita sendiri pula akan menggunakan berbagai gaya bahasa yang indah-indah yang sebenarnya juga merupakan kesusasteraan.

2.      Bentuk-bentuk kesusasteraan.
Kesusasteraan dapat dilahirkan dalam berbagai bentuk bahasa. Dan secara mudahnya dikategorikan kepada dua kategori yang besar menurut bentuk bahasa yang digunakan, yakni:
  • Prosa : merujuk kepada hasil kesusteraan yang ditulis dalam ayat-ayat biasa, yakni dengan menggunakan tatabahasa mudah. Biasanya ayat-ayat dalam kesusasteraan akan disusun dalam bentuk karangan. Prosa adalah satu bentuk kesusasteraan yang lebih mudah difahami berbanding dengan puisi. Contoh bagi kesusasteraan prosa ialah: cerpen, novel,skrip drama,essei dan sebagainya.
  • Puisi : merujuk kepada hasil kesusasteraan yang ditulis dengan "tidak menuruti tatabahasa". Ia sebenarnya tidak terdiri daripada ayat-ayat yang lengkap, melainkan terdiri daripada frasa-frasa yang disusun dalam bentuk baris-barisan. Pada lazimnya, puisi merupakan bahasa yang berirama dan apabila dibaca pembaca akan berasa rentaknya. Contoh bagi kesuasteraan puisi termasuklah: Sajak, Syair, Pantun, Gurindam, Lirik, Seloka, Mantera dan sebagainya. Ilmu Budaya dalam Kesusteraan merupakan perpaduan unsur seni kebudayaan dengan kehidupan manusia, dimana dalam proses kehidupannya manusia sering kali melakukan sesuatu.
Dalam kesusastraan dapat diperoleh berbagai gubahan yang mengungkapkan tentang nilai budaya yang menjadi komponen penting dalam pengajaran Ilmu Budaya. Salah satu bentuk sastra itu adalah puisi, dalam arti bahwa pembahasan puisi dalam rangka pengajaran budaya tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi itu akan dipakai sebagai media dan sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema pokok bahasa yang terdapat pada ilmu budaya. Disamping puisi, dalam kesusastraan dikenal juga bentuk drama sebagai wujud karya fiksi yang prosais. 

3.      Budaya Yang Dihubungkan Dengan Prosa.
Istilah prosa banyak persamaanya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, Prose Fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa indonesia, prosa diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa an alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan Indonesia terdapat prosa lama dan prosa baru.

4.      Karya sastra dapat dibagi menjadi dua. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Karya sastra yang menyuarakan aspiras jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Sedangkan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya mengajak pembacanya untuk merenung.                                              

      Pada hakikatnya manusia dan budaya tak akan pernah lepas. dimana ada manusia pasti akan terbentuk sebuah kebudayaan tempat para manusia membuat suatu karya, bahasa, agama, dll. Dan kebudayaan juga akan berubah seiring dengan bertambahnya waktu dan kemajuan teknologi. Maka secara sederhana, manusia adalah pelaku budaya, sedangkan budaya adalah objek yang diciptakan dan dilakukan oleh manusia.

SASTRA DALAM BUDAYA

SASTRA DALAM BUDAYA 1.       Pengertian Sastra Kesusasteraan pada kenyataannya merupakan wujud dalam masyarakat melalui bentuk tuli...


KEKUATAN BAHASA INDONESIA DITENGAH VIRUS BAHASA LAIN

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi bahasa Indonesia mulai menunjukan kepopulerannya di dunia internasional, yakni pada perkembangan globaliasasi sebagai bahasa komunikasi dunia. Sebagai bagian dari masyarakat yang hidup di tengah perkampungan dunia, bangsa kita mustahil akan sanggup menutup diri dari pengaruh asing, termasuk dalam ranah kebahasaan. Bahasa, sepanjang masih dijadikan sebagai media komunikasi, dengan sendirinya akan terus mengalami proses adaptasi budaya.
Proses akulturasi bahasa dan budaya merupakan proses yang wajar terjadi dalam dinamika komunikasi global. Proses saling memengaruhi dan dipengaruhi akan terus terjadi dalam pergaulan antarbangsa secara simultan dan terus-menerus. Kearifan zaman-lah yang akan menjadi filter utama dalam menilai apakah proses akulturasi budaya itu sesuai dengan ranah kepribadian karekter bangsa atau tidak.
Seiring dengan peran Indonesia di tengah kancah perubahan global, bahasa Indonesia idealnya makin terbuka, lentur, dan adaptif terhadap istilah-istilah asing akan tetapi bahasa indonesia harus mempunyai filter untuk menjaga bahasa indonesia itu sendiri. Kalau memang ada padanan yang tepat untuk menggantikan istilah-istilah asing tersebut ada baiknya segera dimasyarakatkan penggunaannya sehingga tidak sampai terjadi padanan kata tersebut justru terkesan lebih asing daripada istilah asing itu sendiri.
Beberapa contoh kita temukan penggunaan bahasa asing yang dikemukakan oleh para pejabat pemerintah, elit politik, intelektual akademis, bahkan bahasa asing dipergunakan dalam acara seminar sastra sekalipun. Penggunaan perpaduan bahasa indonesia dengan bahasa asing dikemukan sebagai sebuah pencitraan diri untuk lebih dipandang lebih tinggi kredebilitasnya, dan mungkin saja dipandang lebih bermartabat. Padahal hal tersebut secara kaidah penggunaan bahasa Indonesia tidak dibenarkan, dikarenakan hal ini menimbulkan sebuah penyimpangan  dari  norma-norma  bahasa dalam bahasa  yang  digunakan  sebagai  akibat  pengenalan  terhadap  bahasa  lain. Maka untuk  itu kita sebagai generasi bangsa Indonesia seharusnya mau berbangga diri terhadap bahasanya sendiri, yaitu bahasa Indonesia. Yaitu dengan berbahasa yang baik dan benar sesuai kaidah bahasa. Berbanggalah menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar. Jangan membanggakan bahasa lain, karena bahasa tidak akan membuatmu menjadi orang lain.

BAHASA INDONESIA DITENGAH VIRUS BAHASA LAIN

KEKUATAN BAHASA INDONESIA DITENGAH VIRUS BAHASA LAIN Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persat...

Sabtu, 27 Februari 2016



Analisis puisi Ingat Aku Dalam Doamu karya Karya Ajip Rosidi

 Ingat Aku Dalam Doamu

Ingat aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim
akan dikabulkan Yang Maha Rahim
Hidupku di dunia ini, di alam akhir nanti
lindungi dengan rahmat, limpahi dengan kurnia Gusti

Ingat aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim
di dalam solatmu, dalam sadarmu, dalam mimpimu
Setiap tarikan nafasku, pun waktu menghembuskannya
jadilah berkah, semata limpahan rido Illahi

Ya Robbi!
Biarkan kasih-Mu mengalir abadi
Ingat aku dalam do'a-Mu
Ingat aku dalam firman-Mu
Ingat aku dalam diam-Mu
Ingat aku
Ingat
Amin

Dalam pembahasan ini analisis semiotika dilakukan terhadap karya sastra yang sebaiknya dimulai dengan analisis bahasa dan menggunakan langkah-langkah seperti dalam tataran linguistik wacana. Yaitu dengan menganalisis aspek semantik.
Pada puisi “ingat aku dalam doamu” karya Ajip Rosidi ini akan dikaji melalui analisis semiotik dengan beberapa aspek berikut, yaitu :

1.      Aspek Semantik
Pada puisi “ingat aku dalam doamu” ini, jika dilihat dari penggunaan kata yang dipakai yang mempengaruhi puisi ini adalah:
·         Ingat : berada dalam pikiran, tidak lupa
·         Doa : permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada tuhan
·         Rahim : bersifat pengasih, bersifat penyayang
·         Alam akhir : akhirat, alam setelah kehidupan didunia atau alam baka
·         Rahmat : belas kasih, karunia, berkah dari Allah
·         Kurnia ; karunia : belas kasih, pemberian atau anugerah dr yg lebih tinggi kedudukannya kpd yg lebih rendah
·         Berkah : karunia Tuhan yg mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia; berkat
·         Abadi : kekal, tidak berkesudahan
·         Firman : kata (perintah) Tuhan; sabda

Setelah melihat dan mengartikan kata-kata tersebut maka kita bisa mengkaji lewat konotasi atau bahasa kias yang dipakai Ajip rosidi dalam puisinya yang berjudul :iangat aku dalam doamu” ini.
Dari kata ingat, kita bisa tahu arti yang terkandung dalam kata itu sendiri yaitu berada dalam pikiran, atau tidak lupa. Disini penyair mengharapkan untuk tidak lupa akan tuhannya. Pada kata doa yang ada dalam puisi ini merupakan permohonan kepada tuhan yang dilakukan penyair. Dan permohonan yang diinginnkannya adalah untuk senantiasa ingat kepada tuhannya. Selanjutnya pada kata rahmat, kurnia, dan berkah meiliki arti yang sama yaitu belas kasih tuhan kepada hambanya. Sedangkan rahim sendiri memiliki arti yang bersifat pengasih, dan bersifat penyayang. Disini yang memilki sifat itu tentulah Allah swt. Selanjutnya pada kata alam akhir memiliki arti akhirat atau alam setelah kehidupan didunia. Karena pada hakekatnya dunia ini hanyalah sementara dan kehidupan yang kekal adalah alam akhirat. ssi
Yang terakhir dari kata-kata yang kita ambil adalah firman. Firman disini memiliki arti kata (perintah) dari tuhan atau sabda tuhan. Jadi jika kita urutkan dari awal maka akan bisa kita lihat makna yang terkandung dalam puisi ini adalah bahwa sipenyair ingin mengingat semua karunia, keberkahan, dan rahmat dari Allah yang akan turun kepada hambanya yang senantiasa mengingatnya dalam solat, sadar, mimpi serta tarikan nafasnya karena pada hakekatnya hidup ini tidak kekal dan akan ada akhirat yang akan menanti kita. Selain itu doa si penyair juga ingin selalu ingat akan firman Allah yang telah diturunkan kepada hambanya untuk dikerjakan. Jadi inti yang terkandung dari puisi ini adalah penyair ingin mengingat Tuhan disetiap langkah dan perbuatannya.
Apabila kita lihat makna perbait maka akan terlihat makna-makna keseluruhan yang telah dijelaskan diatas. Untuk itu maka kita analisis makna setiap bait dari puisi karya Ajip Rosidi ini.
 
1.      Bait Pertama
Ingat aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim
akan dikabulkan Yang Maha Rahim
Hidupku di dunia ini, di alam akhir nanti
lindungi dengan rahmat, limpahi dengan kurnia Gusti 
Pada baris pertama terdapat kalimat Ingat aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim penyair membuat kalimat seperti itu, ada kemungkinan bahwa penyair mengingat doa yang ia panjatkan ketia beliau berada di depan makam Nabi Ibrahim.
Pada baris kedua di bait pertama ini terdapat kalimat akan dikabulkan Yang Maha Rahim maksudnya setiap doa yang dipanjatkan seseorang kepada tuhannya passti akan di kabulkan. Dan yang maha rahim disini adalah Tuhan yang maha ESA.
Di baris ketiga terdapat kalimat Hidupku di dunia ini, di alam akhir nanti memiliki arti bahwa hidup itu tidah hanya didunia saja akan tetapi masih ada alam akhir/akhirat yang panjang dan perumpakan tempat dimana kita akan kembali.
Dibaris terakhir ada kalimat lindungi dengan rahmat, limpahi dengan kurnia Gusti disini penyair menyatukan makna dari baris pertama sampai yang terakhir ini maka kesimpulannya adalah jika seseorang selalu mengingat tuhannya, dan selalu berdoa kepada tuhannya maka akan diberikan rahmat dan karunia entah itu pada saat masih hidup didunia atau sampai alam akhir/akhirat.

2.      Bait Kedua
Ingat aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim
di dalam solatmu, dalam sadarmu, dalam mimpimu
Setiap tarikan nafasku, pun waktu menghembuskannya
jadilah berkah, semata limpahan rido Illahi
Seperti halnya pada bait pertama, di bait kedua juga kita bisa menganalisis puisi ini dari setiap baris. Pada baris pertama terdapat kalimat Ingat aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim disini makna yang terkandung sama dengan bait pertam a baris pertama yaitu ada kemungkinan bahwa penyair mengingat doa yang ia panjatkan ketia beliau berada di depan makam Nabi Ibrahim.
Pada baris kedua terdapat kalimat di dalam solatmu, dalam sadarmu, dalam mimpimu disini berbeda dengan yang ada pada bait pertama baris kedua. Jika di bait pertama baris kedua memiliki makna bahwa setiap doa akan dikabulkan maka pada bait kedua baris kedua ini memiliki makna bahwa penyair ingin mengingat tuhannya dimanapun entah itu dalam solat, sadar maupun mimpi.
Pada baris ketiga terdapat kalimat Setiap tarikan nafasku, pun waktu menghembuskannya memiliki makna yang sama dengan baris kedua namun bedanya penyair ingin selalu mengingat tuhannya disetian ia menarik nafas hingga menghembuskannya kembali.
Pada baris terakhir di bait kedua ini terdapa kalimat jadilah berkah, semata limpahan rido Illahi penyair berharap ketika ia mengingat tuhannya dimana pun maka itu akan menjadi berkah untuknya dan sekelilingnya dan selalu mendapat ridhoi dari tuhan.

3.      Bait Ketiga
Ya Robbi!
Biarkan kasih-Mu mengalir abadi
Ingat aku dalam do'a-Mu
Ingat aku dalam firman-Mu
Ingat aku dalam diam-Mu
Ingat aku
Ingat
Amin
Pada baris pertama terdapat kata Ya Robbi! Disini penyair memanjatkan doanya dan memanggil tuhannya kemudian dilanjut dengan baris kedua Biarkan kasih-Mu mengalir abadi disini penyair mengharapkan kasih sayang tuhan untuknya untuk tetap mengalir abadi. ssi
Di baris ketiga, empat dan lima terdapat kalimat Ingat aku dalam dan diikuti kata do'a-Mu, firman-Mu, dan diam-Mu disini penyair berharap agar ia selalu diingatkan untuk berdoa, selalu diingatkan kepada firman tuhan yang telah di turunkan, serta penyair ingin  selalu diingatkan bahwa tuhan selalu ada dimanapun ketika ia diam sekalipun tuhan akan selalu melihatnya.

Analisis puisi Ingat Aku Dalam Doamu

Analisis puisi Ingat Aku Dalam Doamu karya Karya Ajip Rosidi   Ingat Aku Dalam Doamu Ingat aku dalam do'amu: di depan ma...

 

© 2015 - Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile