Analisis unsur
intrinsik cerpen “Maling” karya Lidya Kartika Dewi
Tema
Menurut pendapat Saad
(1967:185), tema adalah persoalan pokok yang menjadi pikiran pengarang, di
dalamnya terbayang pandangan hidup dan cita-cita pengarang.
Tema yang terdapat dalam
cerpen ini adalah tentang adab bertetangga. ssi
Setting
Menurut pendapat Aminuddin (1987:67), yang
dimaksud dengan setting/latar adalah latar peristiwa dalam karya fiksi baik
berupa tempat, waktu maupun peristiwa, serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi
psikologis.
- Tempat :
=) di pintu pagar
depan rumah pak Cokro. Bukti : “... Motor bebek yang biasa dipakai Hendi, anak Pak Cokro
yang kedua, hilang. Mengetahui hal itu, dengan membuka pintu pagar depan
rumahnya lebar-lebar, Pak Cokro yang baru pulang kerja langsung
berteriak-teriak. ...”
Bukti : “Terpaksa Pak Cokro membuka kembali pintu pagar rumahnya.”
Bukti : “sepeninggal Bu Marni, Pak Cokro menutup pintu pagar rumahnya
sambil bergumam....”
=) teras depan rumah
Bu Marni. Bukti : “Bu
Marni yang kala itu sedang menyapu teras depan rumahnya, merasa tersinggung
oleh kata-kata pak cokro yang seperti sengaja dibidikkan padanya.”
Bukti : “Bu Marni melangkah ke teras. Bu Cokro membuntuti. Di kursi
teras keduanya duduk berdampingan.”
=) di rumah pak Cokro.
Bukti : “Segera
Bu Marni meletakkan sapunya. Tetapi, ketika ia bergegas melangkah menghampiri
rumah Pak Cokro, dengan tergesa dan menghentak Pak Cokro menutup pintu pagar
depan rumahnya.”
=) halaman rumah Pak
Cokro. Bukti : “...
Lalu, tanpa permisi ia pergi meninggalkan halaman rumah Pak Cokro, walau di
dalam hatinya masih tersimpan rasa kesal.”
- Waktu :
=) Dulu. Bukti : “ Dulu, sebelum rumahnya direnovasi, Pak Cokro dan istrinya
sangat rumah dan menjaga hubungan baik dengan para tetangganya, ...”
=) Akhir – akhir ini. Bukti : “ Akhir-akhir ini, sore hari, sering kali pintu pagar depan
rumah Pak Cokro dibuka lebar-lebar. ...”
=) Sore hari. Bukti : “ Akan tetapi, sore itu, kuping Bu Marni memanas. ... “
Bukti : “ Akhir-akhir ini, sore hari, sering kali pintu pagar depan
rumah Pak Cokro dibuka lebar-lebar. ...”
=) Beberapa hari yang
lalu. Bukti : “
... Beberapa hari yang lalu, sang ibu memang telah mengatakan pada sang anak
bahwa ia akan melampiaskan dendamnya kepada Pak Cokro.”
=) Pagi hari. Bukti : “Hari masih pagi. Masih sangat pagi. Matahari masih malu-malu
bersinar dari ufuk timur.”
- Suasana :
=) menyenangkan dan
mengharukan. Bukti : Saat pengarang menceritakan tentang kehidupan Pak Cokro
sebelum merenovasi rumahnya dan menjadi sombong. Dulu hubungan keluarga Pak
Cokro dan istrinya serta tetangga sekitar terutama dengan Bu Marni layaknya
keluarga sendiri karena keramahan dan kehangatan keluarga Pak Cokro. Mereka
saling melakukan hubungan timbal balik yang baik.
=) menegangkan. Bukti
: Saat Pak Cokro mengetahui bahwa motor bebek Hendi, anak keduanya, yang hilang
karena keteledoran Hendi menaruh motornya di luar pintu pagar rumah. Dan karena
mungkin gara-gara lelah sesudah pulang kerja, Pak Cokro langsung uring-uringan
dan secara tidak langsung saat menasehati atau lebih tepatnya memarahi Hendi,
Pak Cokro seperti menuduh Bu Marni. Bu marni yang saat itu sedang menyapu teras
depan rumahnya langsung tersinggung.
=) mencurigakan. Bukti
: Saat Bu Marni mengawasi bahwa akhir-akhir ini pagar rumah pak Cokro sering
terbuka lebardan secara tidak sengaja Bu Marni melihat pak Cokro yang tengah
duduk termenung dan sedang melamun. Dan awalnya Bu Marni mengira karena Pak
Cokro kelelahan setelah bekerja, namun belakangan Bu Marni mulai curiga ketika
mulai ramai diberitakan di beberapa stasiun tv bahwa departemen tempat Pak
Cokro bekerja telah terbongkar sebuah megakorupsi. Dan para tetangga mulai
berbisik. Tentang dugaan keterlibatan Pak Cokro.
=) menyengitkan. Bukti
: Saat Bu Marni balas dendam terhadap Pak Cokro karena kesal dituduh sebagai
maling. Dia dan anaknya serempak melakukan balas dendam dengan cara melakukan
percakapan di depan rumah Pak Cokro yang kebetulan sedang terbuka. Percakapan
tersebut isinya menyindir Pak Cokro karena telah melakukan korupsi dan menyebut
balik bahwa korupsi itu sama dengan maling.
Penokohan
Menurut Panuti
Sudjiman(1988:16), Tokoh merupakan individu rekaan yang mengalami peristiwa
atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh pada umumnya
berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang atau benda yang
diinsankan.
=) Bu Marni : santun,
polos, wawasannya kurang, miskin, mudah curiga, suka balas dendam.
=) anak Bu Marni :
suka balas dendam.
=) Pak Cokro : jahat,
sombong, tidak tahu malu.
=)Bu Cokro : kadang
baik, kadang jahat dan sombong, tidak punya malu.
=) Hendi (anak kedua
Pak Cokro) : teledor.
Alur
Menurut Sumardjo dan
Saini (1997: 48), plot itu ibarat gunung es, sebagian besar darinya tak pernah
tampak. Apa yang disebut plot dalam cerita memang sulit dicari. Ia tersembunyi
di balik jalannya suatu cerita
Alur yang terdapat
dalam cerpen ini adalah alur campuran. Karena sekilas cerpen tersebut saat
bercerita tentang kejadian saat ini, pengarang menoleh kejadian masa lalu dan
menceritakannya kemudian menceritakan kejadian sekarang lagi. Jadi seakan-akan
hanya flashback sesaat.
Amanat
Menurut Akhmad Saliman
(1996 : 67) amanat adalah segala sesuatu yang ingin disampaikan pengarang, yang
ingin ditanakannya secara tidak langsung ke dalam benak para penonton dramanya.
=) Dalam kehidupan
bertetangga, kita harus saling tolong menolong, bahu-mambehu. Karena tetannga
adalah keluarga kedua kita setelah keluarga di rumah. Karena pada hakikatnya
manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan bantuan orang lain disaat
suka maupun duka.
=) Janganlah suka
menuduh orang tanpa bukti yang benar. Karena jika seumpama orang yang kita
tuduh tidak terima dan ternyata kita tidak punya bukti yang benar, kita bisa
saja dilaporkan ke pengadilan dan dimasukkkan ke penjara karena orang tersebut
melaporkan tentang pencemaran nama baik. ssi
=) Perkuatlah iman
kita, agar kita tidak terjerumus oleh tindakan yang menimbulkan dosa besar,
seperti korupsi. Dan jika iman kita kuat kita juga tidak akan sampai balas
dendam. Karena balas dendam dengan apapun caranya adalah bentuk perbuatan yang
meninbulkan dosa dan merusak iman kita.
Mengapa sudut pandang tidak dijelaskan?๐
BalasHapusmana sudut pandang nya๐
BalasHapussudut pandang orang kelima bro
BalasHapusguys itu sudut pandang orang ketiga, karna disitu yg disebut nama tokohnya
BalasHapus