sinausastraindonesia.blogspot.com akan memberikan analisis novel sebelas patriot karya andrea hirata dengan menggunakan sosiologi sastra. semoga bermanfaat dan berguna bagi para pembaca
BAB I
1. Latar Belakang Masalah
Karya sastra merupakan hasil karya cipta manusia
yang merupakan hasil imajinasi dan refleksi seorang penulis dari suatu hal yang
ia rasakan, ia lihat, ia dengar, dan yang terjadi di dalam masyarakat. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa terciptanya sebuah karya sastra tidak dapat
lepas dari bagaimana situasi dan kondisi masyarakat pada saat sebuah karya
sastra diciptakan. Proses penciptaan karya sastra selain dipengaruhi oleh
situasi dan kondisi masyarakat juga dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dalam
diri penulis. Kondisi tersebut dapat berupacara pandang seorang penulis
terhadap dunia dan masyarakat secara utuh baik dari segi negative maupun
positif.
Sebuah karya sastra dapat dinilai dari berbagai
aspek baik dari dalam karya sastra itu sendiri atau intrinsik maupun unsur dari
luar karya atau ekstrinsik yang juga memengaruhi sebuah karya maupun aspek
genetic sastra yaitu asal-usul karya sastra, dalam hal ini asal-usul karya
sastra yaitu pengarang dan kenyataan sejarah yang melatarbelakangi lahirnya
sebuah karya sastra (Iswanto, 2001). Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang
dikemukakanoleh Goldman (dalamFaruk, 2003:31), yaitu terdapat suatu korelasi
atau hubungan yang kuat antara bentuk literer novel dengan hubungan keseharian
anta rmanusia dengan komoditi pada umumnya atau secara lebih luas, antara
manusia dengan sesamanya dalam masyarakat.
Novel sebelas patriot karya merupakan kisah nyata
dari seorang penulis novel yaitu andrea Hirata. Andrea Hirata sering menceritakan
pengalaman unik yang dikemas dalam sebuah novel seperti novel lasker pelangi,
sang pemimpi, dan Edensor. Trilogy tersebut merupakan perekaan kembali cerita
hidupnya yang dikemas dalam novel dan telah dibumbui oleh unsur-unsur sastra.
Begitu juga pada novel yang berjudul sebelas patriot yang isinya mengenai
kebanggannya terhadap ayah dan PSSI yang isinya sarat akan motivasi dan
pendidikan. Pada bab selanjutnya akan dibahas mengenai analisis novel Sebelas
Patriot.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana kondisi sosial budaya yang tergambar
dalam novel Sebelas Patriot
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui kondisi lingkungan yang
tergambar pada novel Sebelas Patriot
b. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan yang
terkandung dalam novel sebelas patriot
4. Landasan Teori
Sosiologi sastra merupakan salah satu pendekatan
sosiologi sastra yang mendasarkan pada teori marxisme. Menurut Marx dan
Engels, dalam masyarakat terdapat dua buah struktur: infrastruktur dan
superstruktur. Dalam masyarakat superstruktur memiliki fungsi
esensial untuk melegitimasi kekuatan kelas sosial yang memiliki alat produksi
ekonomi, sehingga ide-ide dominan dalam masyarakat adalah ide-ide kelas
penguasanya (Eagleton, 2006).
Sosiologi sastra merupakan pendekatan yang
bertitik tolak dengan orientasi kepada pengarang. Semi (1984 : 52) mengatakan :
"Sosiologi sastra merupakan bagian mutlak dari kritik sastra, ia
mengkhususkan diri dalam menelaah sastra dengan memperhatikan segi-segi sosial
kemasyarakatan. Produk ketelaahan itu dengan sendirinya dapat digolongkan ke
dalam produk kritik sastra".
Ratna (2003 : 25) mengatakan : "Sosiologi
sastra adalah penelitian terhadap karya sastra dan keterlibatan struktur
sosialnya". Wellek dan Warren dalam (Semi, 1989 :178) mengatakan:
"Bahwa sosiologi sastra yakni mempermasalahkan suatu karya sastra yang
menjadi pokok, alat tentang apa yang tersirat dalam karya sastra tersebut dan
apa tujuan serta amanat yang hendak disampaikan.
Abrams (1981 :178) mengatakan : "Sosiologi
sastra dikenakan pada tulisan-tulisan para kritikus dan ahli sejarah sastra
yang utamanya ditujukan pada cara-cara seseorang pengarang dipengaruhi oleh
status kelasnya, ideologi masyarakat, keadaan-keadaan ekonomi yang berhubungan
dengan pekerjaannya, dan jenis pembaca yang dituju"
Ditambahkan oleh Teeuw (1984:94 dan 1983:65),
sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya dan juga karya sastra
merupakan karya fiksi yang bersifat imajinatif, pengarang berusaha memanfaatkan
kondisi sosial di sekitarnya sebagai objek karya sastra. Kehadiran sastra ada
misi-misi tertentu dari seorang pengarang sebagai anggota masyarakat yang peka
akan sentuhan-sentuhan situasional.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sinopsis
Sebelas patriot adalah sebuah novel karya andrea
hirata. Di dalamnya menceritakan tentang kehidupan seorang anak bernama ikal
tentang kebanggannya terhadap PSSI. Dari sebuah album foto yang tidak sengaja
ia temukan di atas almari ayahnya Ikal bangga terhadap ayahnya juga dengan
PSSI. Karena di foto tersebut tersimpan sejarah ketika ayah ikal sebagai
seorang pemain sepak bola yang andal. Dulu ketika ayah ikal mudah. Pernah
menjadi seorang pemain bola terbaik di zamannya, bersama dua saudaranya. posisi
sayap kiri yang dipegang ayah ikal dan posisi tengah dan kedua pamannya sebagai
gelandang dan sayap kanan. Tiga pemain ini pada zaman pemerintahan belanda dulu
notabennya sebagai pekerja kuli parit. Berita tantang tiga bersaudara tersebut
sampai pada telinga van holden dan langsung menyaksikan pertandingan tersebut,
yaitu pertandingan untuk memperingati ratu belanda. Pertandingan antara pemuda
belanda dengan tim kuli parit. Pertandingan tersebut sempat mendapat intimidasi
dari pihak belanda bahwa ketiga bersaudara tidak boleh main, sang pelatih amin
sampai dipanggil. Tapi ketiga saudara itu tidak mau tahu tetep bersi keras
ingin main dalam pertandingan melawan belanda dan tidak mau menjadi pemain
dibangku candangan. Alhasil pemain pemuda belanda dipermalukan tim parit.
Berkat sontekan dari gelandang tengah dari tiga bersaudara dan saat itu juga
tim parit merasakan kemerdekaan. Mereka merasakan kemerdekaan di lapangan hijau
atas kemengan yang diperolehnya.
Keesokan harinya pelatih amin dan tiga bersaudara
babak belur ketika keluar dari tangsi. Atas perintah dari distric behendeer
pelatih amin dan tiga saudara itu dibuat babak belur, dibuat sengsara oleh
pemerintahan belanda kaki ayah ikal menjadi saksinya, saksi kebiadaban orang
belanda yang telah membuatnya pincang. Perjalanan hidup ayahnya di masa silam
menjadi motivasi ikal untuk menjadi pemai sepak bola. menjadikan dirinya
semakin cinta pada ayahnya dan cinta pada PSSI. Ikal juga mengikuti tes
pemilihan pemain PSSI mengikuti seleksi dari tahap awal hingga akhir, tapi
nasib berkata lain ikal dimata para pelatih PSSI tak layak masuk kedalam pemain
PSSI karena kemampuan yang masih kalah dengan pemain lain. kegagalan yang
dialami ikal tak membuatnya benci terhadap PSSI. Dia justru bangga terhadap
PSSI dan semakin cinta terhadap PSSI. Karena ayahnya selalu bangga terhadap
PSSI itu yang membuat Ikal menjadi fans berat PSSI.
Ketika ikal merantau di Universitas Sorbone,
Perancis. Ikal mengikuti sebuah kegiatan yaitu menjadi seorang backpacker.
Bersama Arai, Ikal menjelajahi afrika dan eropa. Tujuan Negara yang ingin
dikunjungi ikal yaitu spanyol dia ingin singgah di kota Madrid, salah satu club
dikota itu menjadi kebanggan ayah ikal yaitu Real Madrid. Ikal dan Arai
berpisah ditengah jalan karena tujuan kota yang diminatinya berbeda. Ikal ingin
ke Madrid sedangkan Arai ingin ke Alhambra. Di kota Madrid Ikal mendapat
kenalan bernama Adriana seorang perempuan yang gemar dengan bola. selain
penggemar bola dia berprofesi sebagai penjaga toko resmi kepunyaan Real Madrid.
Perkenala itu berawal ketika ikal akan membeli sebuah kaos bola bertanda tangan
Luis Figo. Pertama kali pertemuan itu Adriana menawarkan sebuah kaos bertanda
tangan Luis Figo, tapi dengan harga yang berlipat lebih mahal dibanding kaos
tak bertanda tangan. Kemudian ikal berjanji pada Adriana bahwa dirinya akan
kembali lagi kesini untuk membeli kaos bertanda tangan Luis Figo. Ikal bekerja
mati-matian untuk memperoleh uang 250 Euro. Ikal rela menjadi kacung serta
pembantu rumah tangga untuk mendapatkan uang 250 Euro. Sebuah kaos Luis Figo
yang bertanda tangan untuk dihadiahkan kepada ayahnya, karena ikal tahu bahwa
ayahnya penggemar berat Luis Figo setelah menggemari PSSI. Selama bekerja keras
akhirnya Ikal mendapatkan uang tersebut dan langsung meluncur ke toko resmi
Real Madrid. Sampai disana kaos yang diincarnya ternyata sudah menghilang dari
tempatnya. Ikal sempat merasa sedih bahwa dirinya telah gagal mendapatkan kaos
bertanda tangan Luis Figo, akan tetapi kaos tersebut ternyata sengaja disimpan
oleh Adriana untuk Ikal. Dia tahu bahwa Ikal akan kembali kesini dan membeli
kaos bertanda tangan lusi figo. Ikal merasa senang sekali ketiak kaos bertanda
tangan Luis Figo berada ditangannya. Dari permulaan itu Ikal semakin akrab
dengan Adriana dan sempat diajaknya secara langsung menonton pertandinagn Real
Madrid VS Valencia. di depan kepalanya sendiri serta melihat langsung sepak
terjang Luis Figo di lapangan hijau.
Esok harinya Ikal mengirimkan Kaos bertanda
Tangan Luis Figo untuk ayahnya dan kaos Barcelona untuk pelatih Toharun. Ikal
juga mengirim surat pada ayahnya yang isi bahwa dia berada di Estadio Santiag
dan dilampiri foto ikal saat berpose di dapan stadion kebanggan ayahnya itu. di
spanyol ikal selalu merindukan ayah dan bertanya-tanya apakah ayah masih
mengikuti pertandingan PSSI? Apakah kaki kirinya bergerak melihat pertandingan
itu? betapa ikal sangat merindukan ayahnya saat berada di kota kebanggaan
ayahnya yaitu Real Madrid.
Kondisi Sosial Budaya pada Novel Sebelas Patriot
Pada novel ini kondisi sosial budaya terbagi
menjadi tiga, yakni kondisi (a).sosial pada zaman pemerintahan belanda, (b).
kondisi sosial ketika ikal tumbuh sejak kecil hingga dewasa di Belitong,(c).
kondisi sosial budaya ketika ikal merantau ke eropa.
a. Kondisi sosial budaya zaman pemerintahan
belanda di Belitong
Pada zaman pemerintahan belanda di belitong diceritakan
bahwa para penduduk belitong dipaksa untuk kerja rodi. "dalam putaran
kerakusan nan dahsyat itu anak-anak lelaki melayu dibawah umur diseret ke
parit-parit tambang untuk kerja rodi"(hal 6). Para penduduk diperas
tenaganya hanya untuk memberi keuntungan kepada belanda. Harga diri rakyat
belitong diinjak-injak oleh belanda. Masalah sepele yang dibuat oleh orang
Indonesia selalu dibesar-besarkan. Keadaan sosial pada saat itu sangat
memprihatinkan. Seluruh kekeyaan alam terutama timah yang ada di belitong
dikeruk habis. "telah kutemukan dalam buku sejarah, bahwa timah berlimpah
di pulau kami belitong membuat belanda bernafsu mengeruk
sebanyak-banyaknya" (hal.5).
Anak-anak kecil dipaksa meninggalkan rumah untuk
dijadikan pekerja bagi belanda. Bahkan ayah ikal dan kedua saudaranya mengalami
nasib pahit tersebut di era pemerintahan belanda. "ketiga anak itu
bergabung dengan ratusan anak seusia mereka, bergelimang lumpur, membanting
tulang sepanjang waktu (hal.6). Para penduduk juga tak tinggal diam. Meraka
mencoba melawan tindasan belanda terhadap rakyat belitong. Tetapi akhirnya juga
kalah. Perjalanan waktu yang terus berlalu, tertindas terus menerus oleh
belanda rakyat menemukan taktik tersendiri untuk melawan belanda yaitu
"para penyelam tradisi onal melawan dengan membocorkan kapal-kapal dagang
belanda yang mendekati perairan belitong. Para pemburu meracuni sumur-sumur
yang akan dilalui tentara belanda. Para imam membangun pasukan rahasia di
langgar-langgar. Para kuli parit tambang melawan dengan sepak bola (hal.7).
para kuli parit yang melawan belanda melalui sepak bola adalah ayah ikal
sendiri dan kedua saudaranya.
Pada zaman pemerintahan belanda, ayah ikal dan
kedua saudara kandungnya menjadi bintang sepak bola saat kelihainnya dalam
bermain bola disanjung oleh masyarakat. Sampai-sampai Van Holden ingin
menyaksikannya sendiri,. ( Van Holden sengaja datang ke lapangan sepak bola
untuk menyaksikan anak-anak muda itu bermain (hal.17). Van Holden terpana
melihat kepiawaian tiga bersaudara itu menggiring bola. sayap kiri ayah ikal,
gelandang dan sayap kanan. Pada suatu ketika ketiga saudara tersebut dilarang
bermain bola saat pertandingan melawan pemuda belanda. Tapi ketiga saudara itu
tetap bersikeras dalam mengikuti pertandingan dengan modal nekat. ketiga
saudara itu bermain dengan pemuda belanda dan memalukannya di mata orang
banyak. Saat seperti itulah sebuah kemerdekaan muncul walaupun hanya di
lapangan.
Akibar dari kenekatan ketiga pemuda itu, sebagai
gantinya tentara belanda membuat ketiga pemain tersebut babak belur dan juga
pelatihnya.
b. Kondisi sosial dan budaya ketika ikal tumbuh
dari kecil hingga dewasa di Belitong.
Sepak bola telah mendarah daging pada diri ikal.
Posisi sayap kiri telah ikal miliki. Dulu ayahnya posisi sama seperti ikal tapi
dulu waktu menjadi Tim Parit. "PSSI untuk menggantikkan posisi ayah yang
telah dirampas belanda. Aku harus menjadi pemain PSSI! Apapun yang
terjadi"(hal. 38). Ikal bersikeras ingin menjadi pemain PSSI. Keinginannya
yang kuat itu di dorong oleh motivasi tentang kehidupan ayahnya dulu, dan ingin
meneruskan perjuangannya.
Kondisi budaya sosial pada saat itu, seorang ikal
mati-matian ingin menjadi pemain sepak bola. dia menganggap bahwa sepak bola
adalah agama keduanya. "sepak bola adalah agama kedua kami setelah
Islam" (hal.37). betapa tingginya sepak bola di mata ikal. Pengaruh sosial
budaya di masa lampau membuat ikal segila ini dengan bola. dia rela berjualan
roti untuk mendapatkan sepasang sepatu bola. "sejak itu aku dan mahar
menjujung kue lebih banyak dan berjualan keliling kampung lebih rajin demi
membeli sepatu bola"(hal. 41), yang membuat ikal segila itu memengaruhi
pandangannya bahwa sepak bola adalah agama kedua, yakni seorang ayah yang
menjadi pejuang bola saat penjajahan Belanda.
Gemblengan dari pelatih Toharun membantu
membentuk jati seorang sepak bola. terutama gemblengan yang diberikan pada ikal
dan teman-temannya. Ketika mahar cengengesan dia kena semprot. "apa
katamu!? Anak keenam!? Aku tak peduli kau anak berapa! Aku tak peduli ibumu
ikut KB atau tidak! Itu urusan rumah tanggamu! Ini lapangan sepak bola! apa kau
pikir ini Puskesmas!? Nomor urut!" (hal.40). keadaan sosial dalam
pelatihan sepak bola sangat keras. Ikal diberi latihan push up dengan bertumpu
tangan kiri. Pelatih menyuruhku push up dengan bertumpu sebelah tangan kiri
(hal.42). tidak hany itu saja pelatih Toharun memerintahkanku untuk menggunakan
bagian kiri pada tubuhku agar kemampuan pada posisi sayap kiri semakin matang.
Seleksi PSSI telah diikuti ikal, ikal terpompa
semangatnya agar bisa masuk kedalam tubuh PSSI. Seleksi dari tahun ketahun
telah dilaluinya, akan tetapi ikal gagal dan harus mengakui kemampuan
saingannya yang lebih baik. Kepribadian ikal dalam bermain bola terbentuk dari
didikan keras oleh pelatih toharun. Berbagai pertandingan telah dilalui bersama
pelatih Toharun.
c. Kondisi sosial budaya ketika di benua eropa
Kondisi sosial di benua eropa sangat berbeda
dengan kondisi budaya di Belitong. Ikal melakukan sebuah perjalanan jauh dari
perancis menjelajahi eropa, menjadi seorang backpacker. Ikal ingin menuju ke
Madrid. Dimana kota yang menghasilkan pemain sepak bola yang digandrungi oleh
ayahnya. Ikal dengan arai menuju ke Spanyol tapi mereka berdua berbeda tujuan.
Setelah hampir sebulan berkelana, kami sampai di spanyol dan harus berpisah
arah untuk sementara. Arai meminati Alhambra dan aku harus kemadrid.(hal.70).
tujuan ikal kemadrid yaitu untuk membelikan kaos bertanda tangan luis figo yang
akan dihadiahkan untuk ayahnya. Ikal mendapat kaos bertanda tangan itu dengan
susah payah, dia harus bekerja seperti kacung menjadi pembantu untuk mencari
uang 250 euro. Akhirnya ikal bisa membeli kaos bertanda Tangan Lusi Figo,
berkat bantuan andriana. Menyembunyikan kaos yang di pajang untuk ikal. Karena
Adriana yakin ikal akan kembali. Dari awal seperti itu persahabatan ikal dengan
penjaga toko bernama Adriana tumbuh menjadi seorang yang kenal akrab. Mereka
saling mencintaim tapi dalam sepak bola. tidak selebih perasaan dari hati.
Ikal diajak Adriana menonton secara live Real
Madrid vs Valencia Ikal merasa senang karena dapat melihat langsung serpak
terjang Luis Figo. Pemaian favorit ayahnya. Sosial budaya di daerah eropa
sangat memengaruhi pola kehidupan ikal. Kehidupan ikal begitu keras menjadi
backpacker, yang lebih memengaruhi lagi dalam hubungan sosial budaya dalam pada
tokoh yang bernama ikal yakni, sejarah ayahnya di masa pemerintahan belanda dan
kehidupannya saat dikampung belitong dididik oleh pelatih tohari yang keras dan
displin, membuatnya menjadi seorang pekerja keras.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan
budaya dan juga karya sastra merupakan karya fiksi yang bersifat imajinatif,
pengarang berusaha memanfaatkan kondisi sosial di sekitarnya sebagai objek
karya sastra. Kehadiran sastra ada misi-misi tertentu dari seorang pengarang
sebagai anggota masyarakat yang peka akan sentuhan-sentuhan situasional.
b. pada novel sebelas patriot terdapat Sosiol
budaya ketiga unsur, yaitu Kondisi sosial budaya zaman pemerintahan belanda di
Belitong, Kondisi sosial dan budaya ketika ikal tumbuh dari kecil hingga
dewasa, sosial budaya ketika di eropa
c. hubungan sosial budaya dalam pada tokoh yang
bernama ikal yakni, sejarah ayahnya di masa pemerintahan belanda dan
kehidupannya saat dikampung belitong dididik oleh pelatih tohari yang keras dan
displin, membuatnya menjadi seorang pekerja keras.
2. saran
analisis ini masih merupakan awal dari analisis
selanjutnya. Maka dari itu dibutuhkan banyak pengetahuan lagi untuk mengkaji lebih
dalam tentang sosiologi sastra.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. "Menggunakan Google sebagai
Penunjang ProsesPembelajaran" dalam
http://skaterfm.blogspot.com/2012/04/pengertian-sosiologi-sastra-marxis.html.
Diakses Tanggal 24 April 2012.
Anonim. 2012. "Menggunakan Google sebagai
Penunjang ProsesPembelajaran" dalam
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17404/4/Chapter%20II.pdf
. Diakses Tanggal 24 April 2012.
Anonim. 2012. "Menggunakan Google sebagai
Penunjang ProsesPembelajaran" dalam http://www.scribd.com/doc/82014610/Makalah-Sosiologi-Sastra-Drama
Diakses Tanggal 24 April 2012.
Anonim. 2012. "Menggunakan Google sebagai
Penunjang ProsesPembelajaran" dalam
http://murdanierpos.blogspot.com/2011/10/blog-post.html. Diakses Tanggal 24
April 2012.
Anonim. 2012. "Menggunakan Google sebagai
Penunjang ProsesPembelajaran" dalam http://fitriaapriliaismail.blogspot.com/2011/10/psikoanalisis-dan-sosiologi-sastra.html.
Diakses Tanggal 24 April 2012.
Hirata, Andrea. 2008. Sang Pemimpi. Yogyakarta:
Bentang Pustaka.
analisis novel sebelas patriot karya andrea
sinausastraindonesia.blogspot.com akan memberikan analisis novel sebelas patriot karya andrea hirata dengan mengg unakan sosiologi sas...